Materi Kelas 9 'Tata Surya'

10.57.00

Pernahkah kamu berpikir mengapa di malam hari ada bulan? Mengapa di siang hari matahari bersinar? Mengapa ada perbedaan waktu antara malam dan siang hari? Mengapa ada pergantian musim yaitu musim hujan dan kemarau? Pada bab ini kamu akan belajar tentang sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya, sehingga kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Peta Konsep
A. Galaksi dan Rasi
Pada waktu malam hari yang cerah, kamu dapat melihat ribuan bintang di langit sebagai titik-titik cahaya. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya. Ada jutaan bahkan milyaran bintang-bintang lain yang tidak mampu kamu amati.
Bintang-bintang di langit, gas, dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompokkelompok raksasa yang disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti, yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut adalah matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran bintang dalam salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya ini, dan betapa agungnya Sang Maha Pencipta.

Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran membutuhkan waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal galaksi Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565.
Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi bintang Biduk Besar. Beberapa rasi zodiak yang sudah kamu kenal, yaitu rasi bintang Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari atau gubuk penceng dan rasi waluku.
Pernahkah kamu mengamati salah satu rasi bintang di atas? Atau mungkin kamu melihat rasi bintang yang lain. Apakah rasi bintang selalu teramati setiap saat, mengapa pada siang hari kita tidak dapat mengamati rasi bintang? Untuk menentukan posisi berbagai rasi bintang, memang harus diketahui bagaimana bintang-bintang berubah posisi setiap malam, setiap musim dan terhadap perubahan garis lintang.
B. Tata Surya
Tata surya kita terdiri
atas bintang, planet, komet, asteroid dan benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat sistem tata surya kita adalah matahari. Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom memasukkan Pluto dalam kategori planet dalam tata surya kita, sehingga sampai tahun 2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat, dan
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede, Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga berdasarkan hasil kajian para astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet dalam tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di luar sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar. Semua planet dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan planet-planet luar, merupakan bola gas raksasa, bagian intinya mungkin berbentuk padat tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang termasuk planet dalam dan planet luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan masing-masing planet.
1. Matahari
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar di antara milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari juga bukan bintang yang paling terang, tetapi mengapa matahari kelihatan paling terang di antara bintang-bintang lain?
Jarak matahari dari bumi kita sekitar 150 juta kilometer. Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan bintangbintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya,
maka matahari tergolong bintang ukuran sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km. Jika dibandingkan diameter bumi, maka diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisanlapisan seperti ditunjukkan Gambar 13.3, yaitu:
a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
Di permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain sunspot (bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
2. Merkurius
Merkurius adalah planet
terdekat dari matahari, jaraknya sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang.
Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam. Merkurius merupakan planet terkecil kedua setelah planet Pluto, diameternya sekitar 4.862 km. Permukaannya penuh kawah akibat meteorit yang berjatuhan. Meteorit adalah batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak.
Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit.
3. Venus
Venus merupakan planet
terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus luar biasa tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
Ukuran Venus hampir sama dengan bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi berlawanan dengan planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit, seperti Merkurius.
4. Bumi
Bumi sebenarnya bukan
planet yang terbesar, namun bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
5. Mars
Mars merupakan planet
keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687 hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking 2. Dari hasil penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
6. Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan
merupakan planet terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan bulan yang hanya memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan waktu rotasi 9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan bumi. Periode revolusinya sekitar 12 tahun.
Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari Pluto. Tahukah kamu nama-nama satelit yang mengelilingi Yupiter? Empat di antara satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.
7. Saturnus
Saturnus merupakan
benda langit yang sangat mempesona karena cincincincinnya. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet lain, karena terdiri atas ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Keindahan Saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya sangat cepat yaitu 10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan berotasi cepat menyebabkan Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki 21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.
8. Uranus
Uranus berotasi pada
sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun.
Tahukah kamu jarak uranus dari matahari? Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu Uranus menjadi planet ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya kita. Diameter Uranus sekitar 50.100 kilometer. Uranus memiliki 5 satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana Saturnus, Uranus juga dikelilingi cincin-cincin.
9. Neptunus
Neptunus merupakan planet
kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 4.500 juta km. Untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir empat kali diameter bumi, yaitu sekitar 48.600 km. Neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid.
C. Benda Langit Lain
Kamu telah belajar tentang matahari dan planet-planet yang ada di tata surya. Matahari dan planet termasuk benda langit. Masih adakah benda langit lainnya selain matahari dan planet? Kamu dapat menjawabnya setelah memahami uraian berikut.
1. Sabuk Asteroid
Pernahkah kamu mendengar tentang sabuk Asteroid? Apa yang kamu ketahui tentang sabuk Asteroid? Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Mars dan planet Yupiter. Sabuk asteroid terbentuk oleh benda-benda kecil semacam planet, yang juga tersusun atas gas beku dan debu, misalnya Ceres. Meskipun disebut benda kecil, sebenarnya benda-benda tersebut memiliki diameter ratusan kilometer, misalnya Ceres diameternya sekitar 770 km.
Di dalam asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam Ceres. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet
Pernahkah kamu melihat
komet? Apa yang kamu ketahui tentang komet? Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki inti kecil yang kadang-kadang terang seperti bintang saat melintas dekat dengan matahari. Inti tersebut dikelilingi kabut, biasanya disebut koma, dan gabungan inti dengan koma membentuk kepala komet.
Sewaktu kepala komet mendekati matahari, energi matahari menguapkan bagian inti kemudian bercampur kabut. Kabut tersebut terdorong gaya radiasi matahari membentuk ekor komet (sehingga komet acapkali disebut bintang berekor). Karena itulah ekor komet selalu menjauhi matahari. Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara periodik. Misalnya komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali. Komet Halley muncul terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor
Di ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak berterbangan tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari serpihan asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit lain. Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan benda langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat seperti bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor.
Umumnya meteor habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun ada meteor yang ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan bumi, disebut meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan Arizona Amerika Serikat.
D. Gerakan Bumi dan Bulan
1. Rotasi bumi
Bumi berputar mengitari garis khayal yang disebut sumbu atau poros. Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam, atau disebut satu hari. Karena bumi berotasi maka daerah tertentu di permukaan bumi tidak terus-menerus menghadap matahari. Bagian bumi yang menghadap matahari akan mengalami siang dan bagian lain yang membelakangi matahari mengalami malam.
Belahan bumi bagian timur lebih dahulu menghadap matahari dibandingkan belahan bumi bagian barat. Oleh karena itu, orang yang tinggal di Irian Jaya lebih dulu mengalami pagi dibandingkan orang yang tinggal di Kalimantan, apalagi orang yang tinggal di Aceh.
Kamu telah memahami perputaran bumi pada porosnya yang disebut rotasi. Selain berotasi, bumi juga bergerak mengelilingi matahari yang disebut revolusi.
Bumi berevolusi pada garis edar yang teratur. Garis edar ini disebut orbit. Satu tahun di bumi adalah waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari pada orbitnya satu kali putaran, yaitu selama 365 seperempat hari. Waktu untuk berevolusi disebut juga kala revolusi. Dengan demikian 1 tahun adalah 365 hari, dengan setiap 4 tahun sekali ada 366 hari yang disebut tahun kabisat. Pada tahun kabisat umur bulan Februari 29 hari.
2. Perubahan musim
Kemiringan sumbu bumi pada saat berotasi menyebabkan terjadinya perbedaan penyinaran cahaya matahari. Hal ini mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam serta menimbulkan perbedaan musim di berbagai daerah di permukaan bumi.
Tahukah kamu kapan bumi mengalami musim panas dan dingin? sekitar tanggal 21 Juni belahan bumi utara mengalami musim panas karena lebih condong ke arah matahari sehingga menerima cahaya matahari lebih banyak. Sekitar tanggal 21 atau 22 Desember belahan bumi selatan mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin. Saat belahan bumi condong menjauhi matahari, belahan bumi tersebut mengalami musim dingin.
3. Gerakan bulan
Gambar 13.13 menunjukkan bagaimana bulan berotasi pada porosnya, berevolusi mengitari bumi dan bersama-sama dengan bumi mengelilingi matahari.
Waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari; disebut kala revolusi sideris (satu bulan sideris). Tetapi karena bumi juga bergerak searah gerak bulan, maka menurut pengamatan di bumi waktu yang dibutuhkan bulan untuk melakukan satu putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari. Kala revolusi ini disebut kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).
Jika kamu perhatikan dari bumi, bentuk bulan ternyata tidak tetap. Suatu saat berbentuk bundar, setengah lingkaran, lebih dari setengah lingkaran, seperti sabit, atau kadang-kadang tidak terlihat sama sekali. Bentuk bulan yang berubah-ubah itu dikenal sebagai fase-fase bulan. Apakah bentuk bulan memang benar-benar berubah?
4. Fase-fase bulan
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Bagian bulan yang dapat kita lihat hanyalah bagian yang mendapat cahaya matahari dan dipantulkan ke bumi. Karena bulan berevolusi, maka bagian bulan yang memantulkan cahaya matahari diterima ke bumi,
berubah-ubah.
5. Gerhana matahari dan gerhana bulan
Seperti telah dibahas sebelumnya, bumi selalu berotasi pada porosnya dan berevolusi terhadap matahari. Sementara bulan berotasi pada porosnya, berevolusi pada bumi, dan bersama-sama bumi mengitari matahari. Karena gerakan ini, suatu saat bumi, bulan, dan matahari terletak pada satu garis lurus.
a. Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara bumi dan matahari, seperti Gambar 13.15. Akibatnya bulan membentuk bayangan di bumi, sehingga orang yang tinggal di belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian kecil permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama sekali tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini mengalami
gerhana matahari total.
b. Gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak satu garis lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari mengenai bumi dan tidak sampai di bulan. Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan ini
disebut gerhana bulan (Gambar 13.16).
E. Penerbangan Angkasa Luar
Pernahkah kamu sakit kemudian dibawa ke dokter? Untuk mengetahui penyakit seorang pasien, banyak hal dilakukan dokter, antara lain mengamati pasien, menanyai berbagai hal, memeriksa dengan tangannya, dan lebih teliti lagi memeriksa dengan suatu alat yang disebut stetoskop. Mengapa dokter membutuhkan stetoskop untuk memeriksa pasiennya?
Jika kamu ingin mengenal sesuatu dengan rinci dan lengkap kamu harus menggunakan semua inderamu untuk menyelidikinya. Jika indera sudah tak mampu lagi karena kemampuan dan kepekaannya memang terbatas, maka kamu harus menggunakan teknologi untuk membantunya, seperti yang dilakukan dokter dengan menggunakan stetoskop. Bagaimana jika kamu ingin menyelidiki sesuatu, tetapi kamu tidak mungkin hadir di tempat yang akan kamu selidiki? Kamu harus “memindahkan” inderamu ke sana, dan itulah yang terjadi saat ilmuwan menyelidiki ruang angkasa.
Satelit ditempatkan di orbit tertentu sehingga dapat mencatat bahkan merekam gambar, kemudian dikirimkan ke bumi untuk dianalisis. Di bawah ini kamu akan mendiskusikan berbagai manfaat satelit dan memikirkan serta memodelkan secara sederhana bagaimana satelit di tempatkan pada orbit tertentu?
1. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda langit yang lebih besar. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam, misalnya bulan dan satelit buatan, misalnya Sputnik 1 (milik Uni Soviet) atau Palapa (milik Indonesia).
Satelit banyak membantu memberikan informasi tentang bulan, bumi, dan benda-benda langit lain kepada kita. Satelit juga menjadikan sistem komunikasi menjadi lebih baik. Satelit membantu ahli lingkungan mempelajari polusi, ahli geologi menemukan sumur minyak, dan ahli pertanian mengamati perkembangan tanaman. Satelit komunikasi membantu mentransmisikan (memancarkan) siaran radio dan televisi ke seluruh dunia. Satelit astronomi memberikan informasi ruang angkasa yang jauh lebih akurat dan lengkap dibandingkankan sumber informasi di bumi.
2. Satelit Palapa
Satelit Palapa termasuk satelit komunikasi. Satelit ini pertama kali diluncurkan tahun 1976 dengan nomor seri Palapa A-1 dan perkiraan usianya 7 tahun. Dengan satelit Palapa transmisi siaran televisi menjadi semakin luas. Mengapa? Siaran televisi yang dipancarkan oleh transmiter (pemancar) pusat di Jakarta, ditangkap oleh stasiun relay yang ada di daerah (antara lain Yogyakarta, Surabaya, dan Maluku). Selanjutnya, stasiun relay memancarkan kembali siaran tersebut dan diterima oleh antena (alat penerima) televisi di rumah-rumah. Bayangkan, bagaimana jika tidak ada satelit Palapa?
Sampai saat ini Indonesia telah meluncurkan 10 seri satelit Palapa, namun ada satu satelit yang gagal mengorbit, yaitu Palapa B-2. Palapa B-2 ini digantikan dengan Palapa B-2P.
3. Roket dan pesawat ulang alik
Untuk menempatkan satelit pada orbitnya, digunakan roket atau pesawat ulang alik. Satelit akan dibawa hingga ketinggian tertentu kemudian dilepaskan. Satelit akan mengorbit dengan kecepatan tertentu, tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan bumi. Meskipun fungsinya hampir sama, pesawat ulang alik berbeda dengan roket.
Pesawat ulang alik dapat kembali
ke bumi setelah menjalankan tugasnya. Roket hanya berfungsi sekali dalam peluncuran satelit. Karena pesawat ulang alik dapat kembali ke bumi, selain digunakan sebagai peluncur satelit, juga dapat digunakan untuk mengantarkan astronot atau bahan-bahan lain ke dan dari ruang angkasa.
F. Proses-proses di Permukaan Bumi
Bumi adalah salah satu planet dalam tatasurya kita. Jika dibandingkan dengan planet-planet lain, bumi bukan planet yang terbesar. Diameter bumi kira-kira diameter planet Yupiter. Tetapi, mengenali dan menjaga planet bumi sangat penting bagi kita karena di situlah kita hidup.
Bumi terbagi menjadi tiga lapisan utama yaitu lapisan batuan (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan lapisan udara (atmosfer). Kehidupan di bumi termasuk kehidupan manusia, juga berinteraksi timbal balik dengan tiga lapisan di atas, yang disebut lingkungan. Manusia dan lingkungannya, saling bergantung. Manusia membentuk lingkungan hidupnya, dan manusia itu ada karena lingkungan hidupnya.
Berbagai peristiwa di permukaan bumi mungkin menjaga kelangsungan hidup manusia, tetapi ada juga merugikan bahkan menghancurkan kehidupan manusia. Di bawah ini kita akan mendiskusikan beberapa peristiwa di bumi yang dapat merugikan kehidupan kita.
1. Pencemaran atau polusi
Pencemaran dapat terjadi di daratan, air, dan udara. Daratan, air, dan udara dikatakan mengalami pencemaran jika pada lapisan-lapisan tersebut telah terjadi keadaan tidak normal, karena adanya polutan (zat penyebab polusi) sehingga tidak mampu memberikan daya dukung kepada kehidupan di bumi.
a. Pencemaran daratan
Pencemaran daratan disebabkan oleh buangan organik, misalnya dari rumah tangga dan olahan bahan makanan; maupun anorganik, misalnya plastik dan limbah industri terutama logam. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran daratan, antara lain:
1) timbulnya bau,
2) pemandangan yang tidak sedap, kotor, dan kumuh,
3) timbulnya berbagai penyakit, misalnya pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah, dan
4) fungsi tanah berkurang, misalnya tanah menjadi tidak subur.
b. Pencemaran air
Bagian terbesar permukaan bumi kita adalah air. Seperti halnya daratan, air juga dapat tercemar. Bagaimana cara untuk mengetahui telah terjadi pencemaran air? Untuk mengetahui terjadinya pencemaran air dapat digunakan berbagai indikator, antara lain suhu, derajat keasaman (pH), warna, bau, rasa, endapan, kandungan mikroba, dan kandungan zat radioaktif. Misalnya, air yang memenuhi syarat digunakan dalam kehidupan mempunyai pH berkisar 6,5-7,5. Air dengan pH lebih kecil atau lebih besar dari pH normal tersebut, tidak memenuhi standar kehidupan. Pencemaran air disebabkan oleh berbagai bahan buangan (limbah), antara lain:
1) limbah padat, misalnya batuan, pasir, tanah;
2) limbah organik, misalnya sisa makanan;
3) limbah anorganik, misalnya unsur-unsur logam sisa industri (timbal, raksa, dan nikel);
4) limbah cairan berminyak, misalnya olie, minyak tanah yang tumpah ke air; dan
5) limbah zat kimia, misalnya deterjen, shampo, dan insektisida.
Dampak yang disebabkan oleh pencemaran air, antara lain:
1) air tidak dapat digunakan secara optimal, baik untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri,
2) penyebab timbulnya berbagai penyakit, misalnya demam berdarah, malaria, diare, kholera, disentri, dan cacingan.
c. Pencemaran udara
Udara bersih dan kering, tersusun dari komponen utama, yaitu nitrogen ± 78%, oksigen ± 21%, argon ± 0,9%, dan karbon dioksida ± 0,03%. Udara disebut tercemar jika terdapat bahan atau zat-zat asing sehingga komposisi udara berubah dari keadaan normalnya. Bahan pencemar udara ada yang berasal dari alam, misalnya debu dan gas pembusukan sampah organik. Selain itu, bahan pencemar udara juga berasal dari faktor antropogenik (kegiatan manusia), misalnya pembakaran bahan bakar minyak (BBM) dan pemakaian zat kimia. Di antara komponen pencemar udara yang paling banyak berpengaruh adalah karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan hidrokarbon. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain gangguan fungsi jantung, paru-paru, sakit kepala, sulit bernafas, dan pingsan, bahkan kanker dan kematian.
2. Pelapukan dan pengikisan
Pelapukan menyebabkan berbagai batuan, logam, dan benda-benda lain berubah warna, komposisi, atau bentuknya. Pelapukan merupakan proses hancurnya suatu benda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu pelapukan mekanik, organik, dan kimiawi.
a. Pelapukan mekanik
Pelapukan mekanik adalah
pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau tekanan. Misalnya, pada siang hari yang sangat panas kemudian turun hujan secara tiba-tiba, maka terjadi perubahan suhu yang tibatiba pula. Peristiwa semacam ini akan merusak butiranbutiran batuan, kayu, dan benda-benda lain sehingga hancur menjadi bagian-bagian lebih kecil.
b. Pelapukan organik
Pernahkah kamu memperhatikan dinding-dinding yang ditumbuhi lumut? Jika lumut tersebut dibiarkan, apa yang terjadi? Lama-kelamaan, dinding tersebut akan hancur. Itulah contoh pelapukan organik. Contoh yang lain, misalnya akar pohon yang merusak pot atau bangunan, hewan-hewan kecil yang menghancurkan kayu dan perabotan rumah tangga. Pelapukan organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme atau makhluk hidup, misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia. Jika kita tidak peduli terhadap lingkungan, maka manusia dengan segala ilmu dan teknologinya merupakan sumber perusak lingkungan yang sangat hebat.
c. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi yang paling sering kita jumpai adalah oksidasi pada logam terutama besi, yang lazim kita sebut berkarat. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi melalui reaksi kimia. Berkarat adalah contoh pelapukan kimiawi yang merugikan. Ada proses pelapukan kimiawi yang justru melahirkan keindahan, yaitu terbentuknya stalagtit dan stalakmit pada gua-gua kapur.
3. Pemanasan global
Untuk memahami pemanasan global, harus dipahami dulu penyebab terjadinya pemanasan global yaitu efek rumah kaca dan gas rumah kaca. Sinar matahari menyimpan energi. Saat sinar matahari mengenai bumi, bumi menjadi panas. Sebagian energi panas tersebut oleh bumi dipantulkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah.
Dalam atmosfer, sinar infra merah ini diserap oleh berbagai molekul gas, sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer ini disebut efek rumah kaca. Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca. Jadi, efek rumah kaca tidak ada kaitannya dengan bangunan gedunggedung bertingkat yang dindingnya terbuat dari kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas rumah kaca yang menyerap gelombang panas dari bumi. Dalam kondisi normal, efek rumah kaca sebenarnya sangat membantu kita. Jika tidak ada efek rumah kaca, suhu rata-rata di bumi bisa mencapai −18 oC. Suhu ini jelas terlalu rendah untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup yang lain. Adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi sekitar 33 oC.
Gas rumah kaca yang terpenting adalah karbondioksida, yang berasal dari pembusukan serta pembakaran bahan organik. Akhir-akhir ini dicatat kandungan karbondioksida dan gas lain dalam atmosfer mengalami kenaikan. Naiknya gas rumah kaca akan menaikkan pula efek rumah kaca. Peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca itulah yang dikenal pemanasan global. Pemanasan global menimbulkan berbagai dampak, antara lain
a. perubahan iklim,
b. kenaikan frekuensi dan intensitas badai,
c. menaikkan suhu permukaan laut, sehingga terjadi penambahan ketinggian air laut.
Rangkuman
1. Galaksi adalah gugusan bintang-bintang, gas, dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi.
2. Rasi bintang adalah kelompok bintang jika dilihat dari bumi menghasilkan suatu bentuk tertentu.
3. Tata surya terdiri dari planet, komet, asteroid dan benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem.
4. Ada dua macam planet, yaitu planet dalam dan luar. Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Planet luar adalah planet yang terletak di luar sabuk asteroid.
5. Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda langit yang lebih besar.
6. Bumi terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
7. Peristiwa di permukaan bumi yang dapat merugikan kehidupan adalah pencemaran, pelapukan dan pengikisan, serta pemanasan global.

You Might Also Like

0 komentar