Angin
20.41.00
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai.
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal
ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah
udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Faktor terjadinya angin
Faktor terjadinya angin, yaitu:
- Gradien barometris
- Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
- Letak tempat
- Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
- Tinggi tempat
- Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
- Waktu
- Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari
Jenis-jenis angin
Angin laut
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan
untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada
siang hari. Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar
daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada
daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara
di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di
atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara
di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya
terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang
lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana
kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan.
Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam,
maka angin laut tidak terjadi.[1]
Angin darat
Angin darat (bahasa Inggris: land breeze)
adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya
terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di
daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan
untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan,
karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya
perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang
dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan
udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada
daratan, sehingga terjadilah angin darat, khususnya bila angin pantai
tidak cukup kuat untuk melawannya.[2]
Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis.
angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan
yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang
naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu
turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat
panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan
Orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan
korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan
penyakit.[butuh rujukan]
Angin Munsoon
Angin Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara
periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain
polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat
yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang
basah.
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit
Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan
matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan
udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan
udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua
Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan
bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena
angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak
membawa uap air, sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim
penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya
tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena
kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara,
sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di
asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia
terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya
angin dari australia menuju asia.
Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan
angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati
lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena
itu di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera,
sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba
(peralihan), yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan
musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba
yaitu : Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan
secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan
Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim
Timur
Angin Musim Barat
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia
(musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia
bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas,
seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati
adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia terjadi musim hujan.
Angin Musim Timur
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur
adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua
Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian
Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun
(Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan
maksimal pada bulan Juli.
0 komentar