Sel Saraf
05.15.00
Fungsi dan Bagian Sel Saraf (Neuron) - Sebagai makhluk hidup,
manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi setiap rangsang yang
berasal baik dari luar maupun yang dari dalam. Kemampuan tersebut karena
adanya peran dari sistem saraf. Sistem Saraf berfungsi sebagai :
a). Alat Komunikasi (penghubung tubuh dengan lingkungan luar tubuh)
b). Pengatur dan pengendali
c). Pusat kesadaran, kemauan dan pikiran
Fungsi dan Bagian Sel Saraf (Neuron)
Dalam menjalankan fungsinya, sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf. Sel saraf ini biasa juga disebut dengan neuron. Sel saraf (neuron) berfungsi untuk menghantarkan inplus melalui jarak yang cukup panjang. Neuron memiliki bagian bagian sebagai berikut :
a). Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang berupa serabut bercabang
pendek yang keluar dari dari badan sel. Jadi dendrit berfungsi untuk
menghantarkan inplus ke badan sel.
b). Badan sel terdiri atas nukleus dan sitoplasma. Didalam sitoplasma
terdapat organel seperti mitokondria, badan golgi, lisosom, dan badan
niesel. Badan niesel ini berfungsi untuk menerima dan meneruskan inplus
dari dendrit ke neurit (akson).
c). Akson (neurit) merupakan serabut sel saraf yang panjang dan
berfungsi menghantarkan inplus dan badan sel ke sel saraf lain atau
menuju jaringan yang lainnya. Sebagian besar akson dibungkus selubung
lemak yang disebut selubung mielin. Mielin terdiri atas sekumpulan sel
schwann. Selubung mielin tersebut bersegmen segmen sehingga sebagian
akson ada yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian akson yang
tidak diselubungi oleh selubung mielin disebut nodus ranvier. Bagian
ini bereran penting dalam menggandakan implus saraf. Implus saraf
merupakan aliran rangsang berupa pulsa elektrik. Rangsangan tersebut
diterima oleh reseptor. Perjalanan implus saraf berlangsung di sepanjang
neuron. Artinya, implus saraf menjalar dara aksok suatu neuron ke
dendrit neuron lainnya.
Sumber gambar : http://bebas.ui.ac.id
Sel Saraf (Neuron) |
Macam macam neuron (Sel Saraf)
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung.
a). Neuron sensorik (neuron aferen) yaitu sel saraf indra
yang berfungsi menghantarkan rangsang dari reseptor ke saraf pusat (otak atau
sumsum tulang belakang).
b). Neuron motorik (neuron eferen) adalah sel saraf gerak
yang berfungsi menghantarkan rangsang dari saraf pusat ke efektor (otot atau
kelenjar).
c). Neuron Penghubung (interneuron) yaitu sel saraf yang
berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Sel saraf ini
banyak ditemukan di otak dan sunsum tulang belakang.
Saraf yang satu dengan saraf yang lainnya sering
berhubungan. Hubungan antarsel saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini
terletak antara ujung akson dan dendrit. Bagian paling ujung akson berupa
tonjolan dengan dengan kantong sinapsis berisi zat kimia seperti asetilkolin
dan kolinesterase. Zat zat tersebut berperan mentransfer inplus pada sinapsis.
Setelah suatu inplus sampai di ujung akson, implus ini akan merangsang
pembentukan asetilkolin. Asetilkolin akan dinetralisasi oleh kolinesterase.
Inplus yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke
efektor akan mengakibatkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerakan tersebut sebagai berikut :
a). Gerak biasa
Pada gerak biasa, rangsang diterima oleh alat indra dan
dihantarkan oleh saraf sensorik ke otak. Rangsang tersebut di tanggapi oleh
otak dan tanggapan tersebut dihantarkan saraf motorik ke alat tubuh. Akhirnya
terjadilah gerakan yang disadari. Jalannya implus pada gerakan biasa dapat
digambarkan pada skema berikut
Rangsang >> reseptor >> neuron sensorik >> otak >> neuron motorik >> efektor >> gerak biasa
b). Gerak refleks
Pada gerak refleks, rangsang yang diterima tidak diolah di
otak. Rangsang yang dihantarka saraf sensorik diteruskan ke sumsum tulang
belakang kemudian ke saraf motorik. Selanjutnya, rangsang diteruskan ke bagian
tubuh yang terkena rangsang refleks tadi. Dengan demikian terjadi gerakan tidak
disadari yang disebut dengan gerak refleks. Jarak terpendek pada gerak refleks
disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat digambarkan sebagai berikut.
Rangsang >> Reseptor >> neuron sensorik >> sumsun tulang belakang >> neuron motorik >> efektor >> gerak refleks
Contoh terjadinya gerak refleks sebagai berikut :
a). Terangkatnya kaki jika menginjak sesuatu yang menusuk
b). Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda
asing yang masuk ke mata
c). Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Neuron konektor merupakan penghubung antara neuron sensorik
dan neuron motorik. Jika neuron konektor terdapat di otak, gerak refleksnya
disebut gerak refleks otak.
Contoh gerak reflesk otak seebagai berikut :
Refleks kejap mata : membuka dan menutupnya kelopak mata
karena kekeringan atau kelilipan
Refleks pupil : menyempit dan melebarnya pupil disesuaikan
dengan rangsang sinar yang masuk
Jika neuron konektor terdapat pada sumsum tulang belakang
maka disebut gerak refleks sumsum tulang belakang. Contohnya gerak refleks pada
lutut saat dipukul dengan palau.
0 komentar