Proses Terjadinya Hujan
20.20.00
Akhir-akhir ini hujan turun hampir setiap
hari, ya. Tentu saja ada di antara kalian yang merasa kesal karena
banyak kegiatan di luar ruangan menjadi terganggu dan terpaksa tidak
bisa dilakukan. Eh, omong-omong, bagaimana sih proses terbentuknya
hujan?
Semua air di permukaan bumi akan menguap apabila suhunya cukup tinggi, sering juga dikenal dengan proses penguapan atau evaporasi. Iya, semua air. Mulai dari air laut, sungai, danau, genangan air di pinggir jalan, air dari cucian yang dijemur, hingga keringat dari tubuh kita. Semuanya akan menguap dan naik menjauh dari permukaan bumi karena uap air memiliki massa yang sangat ringan. Nah di ketinggian tertentu uap air ini akan berhenti dan, dengan bantuan angin, bertemu dengan uap-uap air yang lain. Perlu diingat bahwa semakin jauh jarak dari bumi maka suhu akan semakin rendah, maka uap air pun kembali ke wujud asalnya, yakni titik air dan kristal es.
Seiring waktu, titik air dan kristal es akan menarik uap-uap air yang ada di sekitarnya untuk berkumpul, nah “perkumpulan” inilah yang kita kenal sebagai awan. Dan apabila jumlahnya sudah cukup banyak dan semakin berat, gaya gravitasi bumi mengambil alih, dan jatuhlah kristal-kristal es tersebut ke bumi. Ya, hujan yang kita rasakan setiap hari sebetulnya adalah kristal-kristal es yang kadang-kadang berukuran cukup besar. Namun karena semakin mendekati bumi suhu udara semakin hangat maka kristal tersebut mencair dan kembali berwujud cair. Namun di negara-negara yang bersuhu sangat dingin, kristal-kristal es itu tidak sempat mencair dan keburu sampai ke bumi, dan terjadilah hujan salju atau hujan butiran es.
Semua air di permukaan bumi akan menguap apabila suhunya cukup tinggi, sering juga dikenal dengan proses penguapan atau evaporasi. Iya, semua air. Mulai dari air laut, sungai, danau, genangan air di pinggir jalan, air dari cucian yang dijemur, hingga keringat dari tubuh kita. Semuanya akan menguap dan naik menjauh dari permukaan bumi karena uap air memiliki massa yang sangat ringan. Nah di ketinggian tertentu uap air ini akan berhenti dan, dengan bantuan angin, bertemu dengan uap-uap air yang lain. Perlu diingat bahwa semakin jauh jarak dari bumi maka suhu akan semakin rendah, maka uap air pun kembali ke wujud asalnya, yakni titik air dan kristal es.
Seiring waktu, titik air dan kristal es akan menarik uap-uap air yang ada di sekitarnya untuk berkumpul, nah “perkumpulan” inilah yang kita kenal sebagai awan. Dan apabila jumlahnya sudah cukup banyak dan semakin berat, gaya gravitasi bumi mengambil alih, dan jatuhlah kristal-kristal es tersebut ke bumi. Ya, hujan yang kita rasakan setiap hari sebetulnya adalah kristal-kristal es yang kadang-kadang berukuran cukup besar. Namun karena semakin mendekati bumi suhu udara semakin hangat maka kristal tersebut mencair dan kembali berwujud cair. Namun di negara-negara yang bersuhu sangat dingin, kristal-kristal es itu tidak sempat mencair dan keburu sampai ke bumi, dan terjadilah hujan salju atau hujan butiran es.
0 komentar